"FIRST"
Hari ini pertama ku masuk SMP NASIONAL rasanya bagiku asing untuk berada di wilayah ini.Pertama ku masuk kelas tujuh aku tidak mempunyai teman satupun, aku sendiri sampai akhirnya aku berkenalan dengan anida dia baik denganku .
Saat aku sedang bercakap-cakap dengannya aku melihat seorang cowok yang menurutku manis, tanpa sengaja cowok itu menatapku dan aku terkejut , aku langsung saja meneruskan percakapan ku dengan anida "Fa kamu kenapa? Kamu lihat apa?" kata anida , "oh gak kenapa napa! gue gak liat apa-apa". Aku sengaja tidak memberitahukan ini kepada cewek lembut itu, karena mungkin belum saatnya bercerita tentang ini.
Waktu istirahat tiba, bel sudah berbunyi dua kali aku dan anida langsung berjalan ke kantin tiba disana aku hanya membeli air mineral sedangkan anida membeli teh rasa buah dan sedikit cemilan, saat aku berjalan dengan anida kembali ke kelas aku melihat cowok itu kembali, aku pun kembali bertanya-tanya dalam hati "Siapa sih nama cowok itu?".
Saat sampai dikelas aku bertemu dua perempuan yang menerutku mereka cantik-cantik, salah satunya bernama Dinata dan yang satu lagi bernama Fanes mereka banyak bercerita kepadaku. Bel masuk telah berbunyi semua anak dikelas ini masuk dengan satu per satu, cowok itu berjalan masuk dengan santainya bersama teman-temannya. Ketika kami semua sudah rapih duduk di bangku masing-masing, seorang guru perempuan masuk ke kelas dengan memberi salam kemudian memperkenalkan dirinya sendiri di depan kelas "Selamat siang semua ! Nama saya Aisyah panggil saja saya ibu Aisyah, saya guru agama islam disekolah ini dan saya ditugaskan untuk menjadi wali kelas ini, ibu berharap kalian senang dengan ibu!". Semua murid dikelas itu terdiam saat menatap ibu Aisyah yang tampak cantik dan terlihat lembut juga menyenangkan.
"Langsung saja ibu ingin berkenalan dengan kalian, kalian berdiri dan menyebutkan nama dan juga asal sekolah setelah ibu panggil nama kalian, mengerti?"
Aku berfikir kalau perkenalan seperti itu aku jadi bisa tau nama cowok itu. Satu per satu nama dibacakan oleh ibu Aisyah lewat selembar absen yang bertulisan nama anak murid kelas ini. Satu nama dua nama disebutkan lalu ibu Aisyah menyebutkan nama ALFI, dan tiba tiba cowok itu berdiri "Nama saya Alfi saya berasal dari SD Garuda", Aku terdiam mendengar suaranya yang agak sedikit berat.
Aku berkata dalam hati "Oh namanya Alfi" dan berharap "Semoga kita bisa berkenalan lebih dekat lagi, SEMOGA!"
"BERTANYA-TANYA"
Di kamar, aku sendiri berpikir dan bertanya tanya "kok gue jadi mikirin Alfi terus ya? Apa gue suka sama dia? Apa ini yang disebut jatuh cinta? Ahh gak mungkin! dan itu gak boleh terjadi!"
Sepanjang malam itu bayangan tentang wajah Alfi terus saja mengganggu pikiranku
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi datang menyambutku dengan sinarnya yang masuk lewat jendela kamarku, pagi itu juga aku dibangunkan bunda tercintaku dengan suara lembut juga penuh kasih sayang "Selamat pagi anakku yang manis ayo bangun sudah pagi saatnya kamu membuka matamu dan bergegas untuk mandi, ayah dan kakakmu sudah menunggumu untuk sarapan bersama". Aku langsung saja pergi ke kamar mandi yang menurutku cukup besar untuk aku berlama-lama disana tapi tidak untuk saat ini karena semua keluarga sudah menungguku untuk sarapan. "Selamat pagi my princess ku yang manis" ayahku menyapa dengan suaranya yang penuh kasih sayang kepadaku. Memang sejak aku kecil aku sering dipanggil manis oleh keluargaku. "Pagi juga my dady ku". Setelah aku sudah selesai menghabiskan santapan sarapan ku : nasi goreng+telur dan ditambah susu, aku berangkat kesekolah dengan diantarkan ayahku.
Sesampainya disekolah aku bertemu dengan Anida, Dinata, dan juga Fanes mereka menyambutku dengan senyuman manis "Pagi Safa" aku membalasnya juga dengan senyuman "Pagi juga semua".
Aku langsung berfikir tema apa yang akan dibahas oleh Dinata dalam ceritanya kali ini, tapi ternyata tidak sesuai pada fikiranku dia hanya tersenyum senyum sendiri tanpa ku tau sebabnya apa. Aku ingin bertanya mengapa dia tidak bercerita kali ini tetapi bel masuk kelas sudah berbunyi dan akhirnya aku tidak jadi bertanya dan kami semua pun masuk ke kelas. Waktu istirahat Dinata pun tetap tidak bercerita apa-apa padahal dia yang paling banyak bercerita entah tentang apa itu. Rasanya tidak mendengar Dinata tidak bercerita aku merasa sepi. Saat pulang Dinata hanya melamun saja. "Kenapa sih dia? kenapa dia tidak bercerita kepadaku?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dikamarku yang sepi ponselku berbunyi aku langsung mengambilnya, tertulis "one message receive dinata" kubuka pesan itu "Fa, kemarin alfi sms gue, dia nembak gue ! sampai sekarang gue belum bales smsnya ! gimana ni ?"
Oh Tuhan apa yang terjadi aku kaget membaca pesan itu, aku bingung ingin membalasnya apa?
Walaupu hari sudah malam aku masih saja memikirkan pesan itu "Selama ini Alfi suka sama sahabat gue"
entah aku ingin membalas pesan itu apa, aku benar-benar bingung dan bertanya-tanya sendiri.
Paginya disekolah aku merenungkan pesan Dinata yang semalam, aku bingung harus berkata dan berbuat apa. "Fa, fa, fa, SAFA" dipanggilku oleh Anida "Eh iya kenapa nid?" aku menjawab dengan nada tak bersemangat, "Kamu kenpa ? aku lihat sejak tadi kamu melamun saja? seperti ada masalah? cerita boleh? siapa tau aku bisa bantu".
Dengan agak terpaksa aku menceritakan kepada Anida tentang sms Dinata tadi malam. "Terus kenapa kamu kelihatan bingung dan sedih?" Anida bertanya dengan tampak bingung. "Gue..." aku sebentar terdiam dan melanjutkan "Gue suka sama Alfi nid!" , Anida terdiam lalu bicara "Yaampun Safa! teru bagaimana?"
Hening~~
Bel masuk kelas memecahkan keheningan dengan segera aku dan Anida mauk kelas. Dikelas aku bertemu Dinata, dia langsung memanggilku " Safa! Safa, sini!" aku langsung saja menghampirinya dan diapun mengajakku untuk bercerita "Fa, kok sms gue yang tadi malem enggak lo bales? kenapa?". Dalam hati aku bicara "Aduh yaampun kenapa dia tanya yang itusih?" aku terdiam aku bingung ingin menjawabnya apa, akhirnya dengan jawaban yang menurutku konyol, aku berkata "Sorry ya din tadi malem gue udah tidur jadi gak bisa bales sms lo, paginya sih gue mau bales tapi hp gue jatuh masuk ke susu"
Dinata memandangku dengan heran "ha? susu? kok bisa?" katanya sambil mengerutkan keningnya. Aku gugup lalu bertaya, niatku sih ingin mengalihkan pembicaraan tetapi alu malah batanya "Jadi gimana lo sama Alfi?" Oh no aku salah ngomong. "hmm gue akhirnya terima dia fa, kita jadian sejak malam itu" kata Dinata dengan senyum memandang langit yang biru. Mukaku langsung pucat sekejab dan rasanya aku ingin berteriak mengelilingi lapangan sekolah yang luas dengan berkata WOI LO GAK BOLEH JADIAN SAMA DIA! tapi itu hanyabayanganku, lagian siapa aku bisa melarangmereka berdua jadian?. "Wah selamat ya Din semoga lo bisa lama sama dia" Aku mengulurkan tangan dengan senyum agak terpaksa."makasih ya fa, Amin!" katanya.
Lalu terdengar suara sepatu berhak tinggi berjalan menuju kelas, salah satu murid berkata "Eh ada bu Aisyah on the way ke kelas!" Kelas ku memang selalu ramai bila tak ada guru masuk , jadi bila ada salah satu guru masuk semua murid terdiam lalu memberi salam ketika ibu guru cantik nan anggun melenggok kedalam kelas bak seorang model yang sedang mengikuti perlombaan gadis cantik seibukota. Setelah ibu guru duduk dan mulailah pelajaran Agama Islam yang menurut semua murid di kelas itu menarik selama dua jam.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"RAPUH"
Hari ini hari sabtu hari dimana aku seharusnya mengikuti eskul menari disekolah tetapi sekarang aku hanyalah diam dikamar, termenung memandang langit-langit kamarku yang terang karena memang hari sudah siang, jam menunjukkan pukul 11.30. Ya sejak kemarin pulang sekolah setelah aku mendengarkan cerita Dinata aku memang agak kaget dalam arti shock. Ponselku terus berbunyi, berbunyi, berbunyi, dan berbunyi tapi aku tak peduli karena aku tahu itu pasti teman-temanku yang akan menyuruhku datang kesekolah mengikuti eskul.
Bundaku yang sejak dari pagi meneriakkan nama ku tidak ku sahuti sama sekali dan terdengar lagi bunda memanggil sebutan untuk namaku dan mulailah aku membuka suara "Maaf bun, aku sedang ingin sendiri, tidak ingin diganggu!".
Siang, sore, sampai hingga akhirnya malam aku keluar kamar menuju kedapur untuk sekedaar mengambil segelas air mineral, dilihatku kakak perempuanku yang baru pulang dari syutting ftv filmnya, ya kakakku adalah seorang aktris ftv pada salah satu stasiun tv terkenal." Fa muka lo kusut banget? kenapa?" katanya agak sedikit heran. Aku menjawab dengan suara yang tidak sama sekali bersemangat "Oh gakpapa kok, eh ada film ftv baru lagi kak? kok malam banget pulangnya?", "Iyanih ada lagi, capek gue tapi seneng hehe" katanya bahagia. "Oh yaudah tidur sana kak, besok pasti lo syutting lagi kan?" aku menyemangati. "Sip deh" katanya sambil mengedipkan satu matanya.
Setelah aku minum segelas air mineral dalam arti "saja" dalam arti hari ini aku hanya minum segelas air mineral aku kembali ke kamar untuk tidur hingga pagi datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar